Halaman

Rabu, 25 Desember 2013

Kasus Penyadapan Presiden Indonesia

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

MUKHLASIN
25211028
3EB10




Kasus Penyadapan Presiden Indonesia


Saudara-saudara, siang ini saya akan memberikan penjelasan dan pernyataan berkaitan dengan kasus penyadapan dari pihak Australia kepada Indonesia, khususnya penyadapan telepon Presiden Indonesia dengan sejumlah pejabat yang dilaksanakan pada tahun 2009 yang lalu. Sebagaimana Saudara ketahui, tadi saya sudah menerima penjelasan dari baik Menteri Luar Negeri maupun Duta Besar Indonesia untuk Australia untuk melengkapi apa yang telah kita ketahui, termasuk perkembangan dan dinamika situasi di Australia sendiri.

Saya tahu rakyat Indonesia kesal dan marah terhadap apa yang dilakukan oleh pihak-pihak Australia kepada Indonesia, kepada negara kita. Namun demikian, dalam hubungan antarbangsa, di dalam menghadapi situasi tertentu, tentu tidak boleh kita terlalu emosional dan mesti tetap rasional. Karena apa yang kita tempuh dan lakukan menyusul terjadinya kegiatan penyadapan ini akan menentukan masa depan hubungan Indonesia-Australia dan menentukan persahabatan di antara bangsa Indonesia dan bangsa Australia yang sesungguhnya terjalin dengan baik. Oleh karena itu Saudara-saudara, sebelum saya menyampaikan secara khusus apa posisi Indonesia dan langkah-langkah apa yang akan diambil oleh negara kita, saya ingin menyampaikan terlebih dahulu kepada rakyat Indonesia situasi hubungan dan kerja sama antara Indonesia dengan Australia yang berlangsung hingga saat ini.

Saudara-saudara, sebenarnya hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Australia berjalan dengan baik. Di mata Indonesia, di mata kita, rakyat Australia ingin benar menjalin persahabatan dan hubungan baik dengan rakyat Indonesia. Selama ini, sebenarnya juga, hubungan dan kerja sama di antara pemerintah--pemerintah Indonesia dan pemerintah Australia--juga berlangsung dengan baik. Ketika Indonesia mengalami musibah bencana alam, pihak Australia dengan cepat dan juga dengan nyata ikut memberikan bantuan untuk mengatasi bencana yang ada di Indonesia.

Kita juga merasakan kedekatan dan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Australia di berbagai forum kawasan maupun forum dunia. Termasuk kerja sama pembangunan yang selama ini terjalin dengan baik. Saya harus menyebut juga kerja sama antara Indonesia dengan Australia di wilayah Pasifik, utamanya Pasifik Barat Daya--sesuatu yang tentu menjadi kepedulian dan kepentingan Indonesia--juga berlangsung dengan baik. Saya harus mengatakan bahwa itulah situasi umum sebenarnya menyangkut hubungan kedua bangsa dan negara.

Terlebih ketika pada tahun 2005 kita menyepakati untuk meningkatkan kerja sama kita menjadi tingkatan strategis, atau kemitraan strategis, maka kerja sama makin meningkat di berbagai bidang sejak tahun 2005 itu. Dan kerja sama yang meningkat itu memberikan manfaat yang nyata, baik bagi Indonesia dan Australia. Saya harus menyebut pula hubungan antar rakyat Indonesia dan Australia (people-to-people relations, people-to-people contact) itu juga dalam keadaan baik. 
 Belasan ribu mahasiswa Indonesia studi di Australia. Hampir satu juta wisatawan Australia tiap tahunnya berkunjung ke Indonesia. Juga kuat dan makin meningkatnya kerja sama di antara perguruan tinggi, di antara universitas, dan bahkan kerja sama di bidang riset dan teknologi. Apa yang saya sampaikan ini sesungguhnya menggambarkan bahwa tingkat dan keadaan hubungan bilateral kita sesungguhnya berlangsung dengan baik dan terus berkembang.

Oleh karena itu Saudara-saudara, bagi saya pribadi, bagi Indonesia, penyadapan yang dilakukan Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia termasuk saya ini sulit dimengerti. Saya sulit untuk memahaminya, mengapa itu harus dilakukan?

Sekarang ini bukan era perang dingin. Di era perang dingin dulu, sepertinya menjadi biasa saling menyadap, saling mengintai, saling melakukan spying di antara blok-blok yang berhadap-hadapan. Sekarang dunia tidak lagi seperti itu. Meskipun bukan perang dingin, mungkin kalau ada 2 (dua) negara yang sedang berada dalam permusuhan (hostile) satu sama lain bisa saja kegiatan intelijen saling menyadap itu dilakukan. Antara Indonesia dengan Australia juga tidak berada dalam posisi berhadap-hadapan apalagi bermusuhan. Sehingga kalau ada yang mengatakan intelijen itu bisa melakukan apa saja, saya justru mempertanyakan. Intelijen itu arahnya kemana? Mengapa harus menyadap partner (kawan) dan bukan lawan?

Oleh karena itu, saya menganggap bahwa masalah ini masalah yang serius bukan hanya dilihat dari aspek hukum—saya kira hukum di Indonesia, hukum di Australia, hukum internasional juga tidak diperbolehkan menyadap pejabat-pejabat negara lain. Ini juga menabrak hak-hak asasi manusia. Tetapi yang lebih penting Saudara-saudara, kalau kita berpikir jernih, ini tentu berkaitan dengan moral dan etika sebagai sahabat, sebagai tetangga, sebagai partner yang sebenarnya kita sedang menjalin hubungan yang baik di antara kedua bangsa.

Meskipun kalau urusan rahasia negara, seorang presiden seperti saya tidak mungkin begitu saja melalui telepon disampaikan kesana-kemari. Ada disiplin bagi pejabat negara. Saya bisa memanggil langsung seorang menteri, bisa saja memberikan perintah langsung, tanpa harus menggunakan alat komunikasi. Penggunaan alat komunikasipun kita batasi dan tentu tidak masuk pada sesuatu yang disebut dengan rahasia negara. Namun sekali lagi, saya tidak paham mengapa itu harus terjadi, dan mengapa itu dilakukan oleh Australia kepada Indonesia?

Saudara-saudara, saya, pemerintah Indonesia mengharapkan sekali lagi penjelasan dan sikap resmi dari Australia atas penyadapan itu, sebagaimana yang telah kita mintakan, utamanya melalui Menteri Luar Negeri. Sejak beberapa minggu yang lalu saya mendapatkan informasi bahwa Amerika Serikat dan Australia mungkin atau diduga melakukan penyadapan terhadap Indonesia dan terlebih ketika sudah ada dugaan kuat bahwa penyadapan itu memang terjadi, kami sudah meminta dan melalui mimbar ini saya sekali lagi betul-betul mengharapkan penjelasan dan sikap resmi pemerintah Australia kepada Indonesia--bukan kepada komunitas dalam negeri Australia, sekaligus sikap dan langkah apa yang akan ditempuh oleh Australia berkaitan dengan kasus penyadapan ini.

Kalau Australia juga ingin menjaga hubungan baik dengan Indonesia ini ke depan, saya masih tetap menunggu penjelasan dan sikap resmi dari Australia. Dan berkaitan dengan itu, insya Allah malam ini juga saya akan mengirim surat kepada Perdana Menteri Tony Abbott, surat resmi saya yang sudah kita persiapkan untuk sekali lagi memintakan penjelasan dan sikap resmi Australia terhadap kejadian penyadapan itu.

Saudara-saudara, tentu kita harus terus melangkah kedepan, melihat kedepan, dan oleh kerena itu maka ada 3 (tiga) hal yang Indonesia akan lakukan kedepan ini.
Pertama, menggaris bawahi yang telah saya sampaikan tadi, di hari-hari mendatang ini Indonesia tetap menunggu penjelasan dan pertanggungjawaban Australia atas kasus penyadapan itu.

Yang kedua, berangkat dari kasus penyadapan itu, terhadap Presiden Indonesia dan sejumlah pejabat Indonesia, sebagaimana yang saya katakan melalui twitter yang saya lepas 2 (dua) hari yang lalu, maka sejumlah agenda kerjasama akan kita lakukan review. Yang jelas untuk sementara, atau saya meminta dihentikan dulu, kerjasama yang disebut pertukaran informasi dan pertukaran intelijen (intelligence exchange)dan information sharing diantara kedua negara. Saya juga minta dihentikan dulu latihan-latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, maupun yang sifatnya gabungan. Saya juga minta dihentikan sementara yang disebut dengan coordinated military operations. Saudara tahu bahwa menghadapi permasalahan bersama people smuggling yang merepotkan Indonesia dan Australia kita punya kerja sama yang disebut coordinated military operations, coordinated patrol diwilayah lautan, ini saya meminta dihentikan dulu sampai semuanya jelas. Tidak mungkin kita melanjutkan semuanya itu kalau kita tidak yakin tidak ada penyadapan terhadap tentara Indonesia, terhadap kita yang bersama-sama justru mengemban tugas untuk kepentingan kedua negara. Saya kira jelas dan ini menjadi sangat logis, itu yang kedua.

Yang ketiga, Indonesia berpendapat dan akan meminta untuk keberlanjutan kerjasama kita dimasa depan maka kita memerlukan semacam protokol code of conduct dan sekaligus guiding principal menyangkut kerjasama dan kemitraan kita diberbagai bidang, termasuk yang saya sampaikan tadi, latihan-latihan bersama tentara Indonesia-Australia, kerja sama dalam menghadapi ancaman people smuggling, lantas juga kerjasama pertukaran intelijen dan informasi. Dan protokol itu nanticode of conduct itu sifatnya mengikat, jelas, dan kemudian dijalankan.

Itulah 3 (tiga) hal yang akan kita tempuh sekali lagi sambil menunggu apa yang akan disampaikan oleh pemerintah Australia. Karena Saudara-saudara, saya masih berharap, saya yakin Australia juga berharap, apalagi harapan rakyat kedua bangsa, rakyat Indonesia dan rakyat Australia kita masih bisa menjalin hubungan dan kerjasama yang baik setelah kita mengatasi masalah ini.
Australia saya ketahui menghormati kedaulatan Indonesia dan juga mengakui keutuhan wilayah negara kita. Ini modal yang penting bagi kerjasama dan kemitraan kedua negara di masa kini dan masa depan. Oleh  karena itu, saya berharap kita selesaikan dulu, kita atasi ini semuanya dan kemudian dengan review kita bikin aturan-aturan yang baru, perjanjian-perjanjian yang baru, baru kita melangkah kedepan untuk melanjutkan hubungan baik, kerjasama, dan kemitraan kedua negara.

Yang terakhir, saya berpesan kepada saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang berada di Australia apakah mereka diplomat, ataupun pekerja, dan juga mahasiswa, untuk tetap tenang, dan teruslah bekerja dan belajar. Pemerintah Indonesia tentu bersama-sama dengan pemerintah Australia memiliki tugas dan kewajiban untuk mengatasi masalah ini.
Itulah Saudara-saudara yang perlu saya sampaikan pada siang ini. Dan tentunya sekali lagi disamping menjadikan periksa Saudara-saudara saya diseluruh tanah air, saya secara resmi akan mengirim surat kepada Perdana Menteri Australia, Perdana Menteri Tony Abbott untuk mendapatkan responsnya dan kemudian kita akan liat apa yang dapat kita lakukan kedepan nanti.

Referensi




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar