TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
MUKHLASIN
25211028
3EB10
MUKHLASIN
25211028
3EB10
Kasus
Penyadapan Presiden Indonesia
Saudara-saudara,
siang ini saya akan memberikan penjelasan dan pernyataan berkaitan dengan kasus
penyadapan dari pihak Australia kepada Indonesia, khususnya penyadapan telepon
Presiden Indonesia dengan sejumlah pejabat yang dilaksanakan pada tahun 2009 yang
lalu. Sebagaimana Saudara ketahui, tadi saya sudah menerima penjelasan dari
baik Menteri Luar Negeri maupun Duta Besar Indonesia untuk Australia untuk
melengkapi apa yang telah kita ketahui, termasuk perkembangan dan dinamika
situasi di Australia sendiri.
Saya
tahu rakyat Indonesia kesal dan marah terhadap apa yang dilakukan oleh
pihak-pihak Australia kepada Indonesia, kepada negara kita. Namun demikian,
dalam hubungan antarbangsa, di dalam menghadapi situasi tertentu, tentu tidak
boleh kita terlalu emosional dan mesti tetap rasional. Karena apa yang kita
tempuh dan lakukan menyusul terjadinya kegiatan penyadapan ini akan menentukan
masa depan hubungan Indonesia-Australia dan menentukan persahabatan di antara
bangsa Indonesia dan bangsa Australia yang sesungguhnya terjalin dengan baik.
Oleh karena itu Saudara-saudara, sebelum saya menyampaikan secara khusus apa
posisi Indonesia dan langkah-langkah apa yang akan diambil oleh negara kita,
saya ingin menyampaikan terlebih dahulu kepada rakyat Indonesia situasi
hubungan dan kerja sama antara Indonesia dengan Australia yang berlangsung
hingga saat ini.
Saudara-saudara,
sebenarnya hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Australia berjalan
dengan baik. Di mata Indonesia, di mata kita, rakyat Australia ingin benar
menjalin persahabatan dan hubungan baik dengan rakyat Indonesia. Selama ini,
sebenarnya juga, hubungan dan kerja sama di antara pemerintah--pemerintah
Indonesia dan pemerintah Australia--juga berlangsung dengan baik. Ketika
Indonesia mengalami musibah bencana alam, pihak Australia dengan cepat dan juga
dengan nyata ikut memberikan bantuan untuk mengatasi bencana yang ada di
Indonesia.
Kita
juga merasakan kedekatan dan kerja sama yang baik antara Indonesia dan
Australia di berbagai forum kawasan maupun forum dunia. Termasuk kerja sama
pembangunan yang selama ini terjalin dengan baik. Saya harus menyebut juga
kerja sama antara Indonesia dengan Australia di wilayah Pasifik, utamanya
Pasifik Barat Daya--sesuatu yang tentu menjadi kepedulian dan kepentingan
Indonesia--juga berlangsung dengan baik. Saya harus mengatakan bahwa itulah
situasi umum sebenarnya menyangkut hubungan kedua bangsa dan negara.
Terlebih
ketika pada tahun 2005 kita menyepakati untuk meningkatkan kerja sama kita
menjadi tingkatan strategis, atau kemitraan strategis, maka kerja sama makin
meningkat di berbagai bidang sejak tahun 2005 itu. Dan kerja sama yang
meningkat itu memberikan manfaat yang nyata, baik bagi Indonesia dan Australia.
Saya harus menyebut pula hubungan antar rakyat Indonesia dan Australia (people-to-people relations, people-to-people
contact) itu juga dalam keadaan baik.
Belasan ribu mahasiswa Indonesia
studi di Australia. Hampir satu juta wisatawan Australia tiap tahunnya
berkunjung ke Indonesia. Juga kuat dan makin meningkatnya kerja sama di antara
perguruan tinggi, di antara universitas, dan bahkan kerja sama di bidang riset
dan teknologi. Apa yang saya sampaikan ini sesungguhnya menggambarkan bahwa
tingkat dan keadaan hubungan bilateral kita sesungguhnya berlangsung dengan
baik dan terus berkembang.
Oleh
karena itu Saudara-saudara, bagi saya pribadi, bagi Indonesia, penyadapan yang
dilakukan Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia termasuk saya ini sulit
dimengerti. Saya sulit untuk memahaminya, mengapa itu harus dilakukan?
Sekarang
ini bukan era perang dingin. Di era perang dingin dulu, sepertinya menjadi
biasa saling menyadap, saling mengintai, saling melakukan spying di antara blok-blok yang berhadap-hadapan. Sekarang dunia
tidak lagi seperti itu. Meskipun bukan perang dingin, mungkin kalau ada 2 (dua)
negara yang sedang berada dalam permusuhan (hostile)
satu sama lain bisa saja kegiatan intelijen saling menyadap itu dilakukan.
Antara Indonesia dengan Australia juga tidak berada dalam posisi
berhadap-hadapan apalagi bermusuhan. Sehingga kalau ada yang mengatakan
intelijen itu bisa melakukan apa saja, saya justru mempertanyakan. Intelijen
itu arahnya kemana? Mengapa harus menyadap partner
(kawan) dan bukan lawan?
Oleh
karena itu, saya menganggap bahwa masalah ini masalah yang serius bukan hanya
dilihat dari aspek hukum—saya kira hukum di Indonesia, hukum di Australia,
hukum internasional juga tidak diperbolehkan menyadap pejabat-pejabat negara
lain. Ini juga menabrak hak-hak asasi manusia. Tetapi yang lebih penting
Saudara-saudara, kalau kita berpikir jernih, ini tentu berkaitan dengan moral
dan etika sebagai sahabat, sebagai tetangga, sebagai partner yang sebenarnya kita sedang menjalin hubungan yang baik di
antara kedua bangsa.
Meskipun
kalau urusan rahasia negara, seorang presiden seperti saya tidak mungkin begitu
saja melalui telepon disampaikan kesana-kemari. Ada disiplin bagi pejabat
negara. Saya bisa memanggil langsung seorang menteri, bisa saja memberikan
perintah langsung, tanpa harus menggunakan alat komunikasi. Penggunaan alat
komunikasipun kita batasi dan tentu tidak masuk pada sesuatu yang disebut
dengan rahasia negara. Namun sekali lagi, saya tidak paham mengapa itu harus
terjadi, dan mengapa itu dilakukan oleh Australia kepada Indonesia?
Saudara-saudara,
saya, pemerintah Indonesia mengharapkan sekali lagi penjelasan dan sikap resmi
dari Australia atas penyadapan itu, sebagaimana yang telah kita mintakan,
utamanya melalui Menteri Luar Negeri. Sejak beberapa minggu yang lalu saya
mendapatkan informasi bahwa Amerika Serikat dan Australia mungkin atau diduga
melakukan penyadapan terhadap Indonesia dan terlebih ketika sudah ada dugaan
kuat bahwa penyadapan itu memang terjadi, kami sudah meminta dan melalui mimbar
ini saya sekali lagi betul-betul mengharapkan penjelasan dan sikap resmi
pemerintah Australia kepada Indonesia--bukan kepada komunitas dalam negeri
Australia, sekaligus sikap dan langkah apa yang akan ditempuh oleh Australia
berkaitan dengan kasus penyadapan ini.
Kalau
Australia juga ingin menjaga hubungan baik dengan Indonesia ini ke depan, saya
masih tetap menunggu penjelasan dan sikap resmi dari Australia. Dan berkaitan
dengan itu, insya Allah malam ini juga saya akan mengirim surat kepada Perdana
Menteri Tony Abbott, surat resmi saya yang sudah kita persiapkan untuk sekali
lagi memintakan penjelasan dan sikap resmi Australia terhadap kejadian
penyadapan itu.
Saudara-saudara,
tentu kita harus terus melangkah kedepan, melihat kedepan, dan oleh kerena itu
maka ada 3 (tiga) hal yang Indonesia akan lakukan kedepan ini.
Pertama,
menggaris bawahi yang telah saya sampaikan tadi, di hari-hari mendatang ini
Indonesia tetap menunggu penjelasan dan pertanggungjawaban Australia atas kasus
penyadapan itu.
Yang
kedua, berangkat dari kasus penyadapan itu, terhadap Presiden Indonesia dan
sejumlah pejabat Indonesia, sebagaimana yang saya katakan melalui twitter yang
saya lepas 2 (dua) hari yang lalu, maka sejumlah agenda kerjasama akan kita
lakukan review. Yang jelas untuk sementara, atau saya meminta dihentikan dulu, kerjasama
yang disebut pertukaran informasi dan pertukaran intelijen (intelligence exchange)dan information sharing diantara kedua
negara. Saya juga minta dihentikan dulu latihan-latihan bersama antara tentara
Indonesia dan Australia baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara,
maupun yang sifatnya gabungan. Saya juga minta dihentikan sementara yang
disebut dengan coordinated military
operations. Saudara tahu bahwa menghadapi permasalahan bersama people smuggling yang merepotkan
Indonesia dan Australia kita punya kerja sama yang disebut coordinated military operations, coordinated patrol diwilayah lautan, ini saya meminta dihentikan
dulu sampai semuanya jelas. Tidak mungkin kita melanjutkan semuanya itu kalau
kita tidak yakin tidak ada penyadapan terhadap tentara Indonesia, terhadap kita
yang bersama-sama justru mengemban tugas untuk kepentingan kedua negara. Saya
kira jelas dan ini menjadi sangat logis, itu yang kedua.
Yang
ketiga, Indonesia berpendapat dan akan meminta untuk keberlanjutan kerjasama kita
dimasa depan maka kita memerlukan semacam protokol code of conduct dan sekaligus guiding
principal menyangkut kerjasama dan kemitraan kita diberbagai bidang,
termasuk yang saya sampaikan tadi, latihan-latihan bersama tentara
Indonesia-Australia, kerja sama dalam menghadapi ancaman people smuggling, lantas juga kerjasama pertukaran intelijen dan
informasi. Dan protokol itu nanticode of
conduct itu sifatnya mengikat, jelas, dan kemudian dijalankan.
Itulah
3 (tiga) hal yang akan kita tempuh sekali lagi sambil menunggu apa yang akan
disampaikan oleh pemerintah Australia. Karena Saudara-saudara, saya masih
berharap, saya yakin Australia juga berharap, apalagi harapan rakyat kedua
bangsa, rakyat Indonesia dan rakyat Australia kita masih bisa menjalin hubungan
dan kerjasama yang baik setelah kita mengatasi masalah ini.
Australia
saya ketahui menghormati kedaulatan Indonesia dan juga mengakui keutuhan
wilayah negara kita. Ini modal yang penting bagi kerjasama dan kemitraan kedua
negara di masa kini dan masa depan. Oleh
karena itu, saya berharap kita selesaikan dulu, kita atasi ini semuanya
dan kemudian dengan review kita bikin
aturan-aturan yang baru, perjanjian-perjanjian yang baru, baru kita melangkah
kedepan untuk melanjutkan hubungan baik, kerjasama, dan kemitraan kedua negara.
Yang
terakhir, saya berpesan kepada saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang
berada di Australia apakah mereka diplomat, ataupun pekerja, dan juga
mahasiswa, untuk tetap tenang, dan teruslah bekerja dan belajar. Pemerintah
Indonesia tentu bersama-sama dengan pemerintah Australia memiliki tugas dan
kewajiban untuk mengatasi masalah ini.
Itulah
Saudara-saudara yang perlu saya sampaikan pada siang ini. Dan tentunya sekali
lagi disamping menjadikan periksa Saudara-saudara saya diseluruh tanah air,
saya secara resmi akan mengirim surat kepada Perdana Menteri Australia, Perdana
Menteri Tony Abbott untuk mendapatkan responsnya dan kemudian kita akan liat
apa yang dapat kita lakukan kedepan nanti.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar