TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
MUKHLASIN
25211028
3EB10
Fakta Indonesia Sulit Jadi Negara Maju
1. Harga Nyawa di Indonesia = Rp 20.000
Terjadi pada saat kasus pembentukan provinsi tapanuli, massa diberi 20.000 untuk berdemo dan untuk membunuh Ketua DPRDnya. Ada lagi kasus nyawa melayang cuma gara2 hutang 500 perak.
2. Percaya Batu Kobokan PONARI SWEAT
Kalo kekuatan supranatural dari batu emang segitu gedenya, ngapain berlomba lomba buat rumah sakit internasional ? toh biaya bangun satu rumah sakit bisa buat beli jutaan botol PONARI SWEAT !
3. Ramalan = ?
Liat aja tiap taun baru apa yang ada di infotainment, RAMAL RAMAL dan RAMAL. Tiap tahun baru heboh banget mikirin ramalan, ampe Mama Laurent, Ki Kusumo, Joko Bodo panen duit
4. Kelakuan Hewan Perwakilan Rakyat
yang makin mirip hewan Liat aja kerjaan DPR saban hari ! cakar fraksi sana, cakar sini, koalisi sana, sentil fraksi ini. Kapan INDONESIA mau maju kalo terus begini ?
5. Dikibulin ama Aburizal Bakrie
Jadi Menko Kesra, Orang terkaya di Asia Tenggara, Punya ANTV, LATIVI alias tv0ne, Punya Esia, bakrie dll kok ngakunya keberatan untuk ganti rugi warga Porong? Bakrie kan punya developer, buat aja perumahan baru untuk warga porong! selesai kan ?.
6. Bangga banget sama yang namanya Jakarta
Patutkah kita bangga akan Ibukota Indonesia ini?. Kota Jakarta adalah kota metropolis yang di cap GAGAL oleh dunia luar. Bahkan kemacetan Jakarta sudah jadi bahan acara THE AMAZING RACE 2 ASIA AXN, dengan tantangan melewati jalan tol bandara sampe ke Monas yang macet naujubilah.
7. Boikot Amerika !
Emang segampang itu? Kalo Pemerintah Indonesia langsung putus hubungan dgn USA, Indonesia pasti akan mengalami krisis 5x lebih besar dari tahun ’97
Terjadi pada saat kasus pembentukan provinsi tapanuli, massa diberi 20.000 untuk berdemo dan untuk membunuh Ketua DPRDnya. Ada lagi kasus nyawa melayang cuma gara2 hutang 500 perak.
2. Percaya Batu Kobokan PONARI SWEAT
Kalo kekuatan supranatural dari batu emang segitu gedenya, ngapain berlomba lomba buat rumah sakit internasional ? toh biaya bangun satu rumah sakit bisa buat beli jutaan botol PONARI SWEAT !
3. Ramalan = ?
Liat aja tiap taun baru apa yang ada di infotainment, RAMAL RAMAL dan RAMAL. Tiap tahun baru heboh banget mikirin ramalan, ampe Mama Laurent, Ki Kusumo, Joko Bodo panen duit
4. Kelakuan Hewan Perwakilan Rakyat
yang makin mirip hewan Liat aja kerjaan DPR saban hari ! cakar fraksi sana, cakar sini, koalisi sana, sentil fraksi ini. Kapan INDONESIA mau maju kalo terus begini ?
5. Dikibulin ama Aburizal Bakrie
Jadi Menko Kesra, Orang terkaya di Asia Tenggara, Punya ANTV, LATIVI alias tv0ne, Punya Esia, bakrie dll kok ngakunya keberatan untuk ganti rugi warga Porong? Bakrie kan punya developer, buat aja perumahan baru untuk warga porong! selesai kan ?.
6. Bangga banget sama yang namanya Jakarta
Patutkah kita bangga akan Ibukota Indonesia ini?. Kota Jakarta adalah kota metropolis yang di cap GAGAL oleh dunia luar. Bahkan kemacetan Jakarta sudah jadi bahan acara THE AMAZING RACE 2 ASIA AXN, dengan tantangan melewati jalan tol bandara sampe ke Monas yang macet naujubilah.
7. Boikot Amerika !
Emang segampang itu? Kalo Pemerintah Indonesia langsung putus hubungan dgn USA, Indonesia pasti akan mengalami krisis 5x lebih besar dari tahun ’97
Menurut LIPI
1. Ekonomi tak tumbuh cepat setelah krisis
Indonesia
selamat setelah luluh lantak pada krisis ekonomi 1997. Pada 2008, negara ini
bahkan seakan tidak terdampak ketika Amerika dan Uni Eropa ambruk akibat krisis
yang dipicu kredit macet perumahan. Pemerintah kerap membanggakan fakta itu,
apalagi, selama beberapa triwulan, ekonomi Indonesia konsisten tumbuh nomor dua
selepas China
Tapi,
catatan diberikan oleh Latief Adam dari LIPI menyatakan, perekonomian Indonesia
memang stabil selama beberapa kali krisis, utamanya 2008. Tapi, pertumbuhannya
mentok selalu di bawah potensi yang sesungguhnya.
“Pemerintah
seolah-olah menyebut ekonomi kita tahan gejolak perekonomian global. Boleh jadi
stabil tapi stabil tingkat rendah. Dibandingkan dengan Singapura kena krisis
dan setelah krisis tumbuh mereka lebih jauh tinggi. Kita usai krisis tumbuhnya
tidak jauh beda misalnya 4 persen ke 6 persen,” urainya.
2. Ekonomi terlalu bergantung pasar modal
Indonesia
susah keluar dari negara maju, menurut Latief disebabkan faktor kurang
bervariasinya sumber penggerak perekonomian Indonesia.?
Rasio
ekspor-impor terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masih sangat kurang,
begitu juga dengan investasi. Pergerakan ekonomi Indonesia saat ini hanya
didorong dari pasar modal.
“Kita
ini ekonomi stabil rendah karena perekonomian kita kurang gaul. Ini juga karena
institusi keuangan manfaatnya tidak terlalu optimal mendukung ekonomi
berkualitas,” ujar Latief.
3. Mayoritas pekerja lulusan SD
Latief
Adam menyebut kualitas tenaga kerja Indonesia untuk menunjang pertumbuhan
perekonomian masih sangat kurang. Komposisi tenaga kerja Indonesia didominasi
oleh pekerja lulusan Sekolah Dasar (SD).
Menurut
Latief, keadaan seperti ini hanya menjadi beban bagi pemerintah untuk mengejar
pertumbuhan. Selaiknya, penduduk adalah penyokong pertumbuhan ekonomi yang
menjadi aset bangsa, dengan porsi seimbang antara tenaga kerja dan pemberi
kerja.
“Kita
lebih tinggi lulusan SD. Banyak penduduk kita beban pembangunan dibandingkan
dengan perannya sebagai aset. Dalam ekonomi harusnya penduduk itu ada 3 peran
penting sebagai produsen, konsumen, pembayar pajak,” kata Latief.
4. Industri dalam negeri lemah
Lemahnya
struktur industri dalam negeri juga dicatat LIPI jadi alasan Indonesia bakal
sulit lepas dari jeratan middle income trap. Sampai sekarang, industri nasional
sangat tergantung barang impor, untuk memenuhi bahan baku maupun bahan
penolong.
Akibat
kondisi tersebut, pelemahan rupiah yang sempat terjadi sangat memukul pelaku
usaha di Tanah Air. Sebab, biaya produksi dalam waktu singkat langsung
meningkat. Alhasil, daya saing industri dalam negeri sangat timpang
dibandingkan pesaing di negara lain.
“Kita
sangat tergantung barang impor. 90 persen impor kita itu untuk bahan baku dan
barang modal. Sektor industri menjerit jika depresiasi Rupiah dan inflasi. Ini
menambah beban produksi. Cost of doing business mengalami peningkatan,” kata
Peneliti P2E LIPI Latief Adam.
5. Belum punya ekspor unggulan
Amerika
Serikat bisa memamerkan hampir semua produk konsumsi, sebagai produk
unggulannya. Jepang punya otomotif dan teknologi informasi. Korea Selatan,
selain mengikuti jejak Jepang, kini juga dikenal lantaran komoditas ekonomi
kreatif misalnya film dan musik.
Apa
produk unggulan Indonesia, itu yang jadi pertanyaan Latief Adam. Sampai
sekarang, pemerintah tidak fokus mencari produk yang bisa digenjot untuk
merambah pasar internasional.
Diakuinya,
salah satu yang menonjol adalah tekstil, termasuk produk-produk busana muslim.
Namun, itupun belum digarap serius sampai sekarang. Indikatornya adalah tak ada
rencana jangka panjang dalam membentuk rantai distribusi sampai pengembangan
merek.
“Grand
strategi kita belum punya sektor unggulan. Pewarna tekstil saja kita masih
impor dan ini belum didefinisikan dengan jelas apa itu sektor unggulan,” kata
anggota LIPI ini.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar