METODE
PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian korelasi dengan populasi adalah seluruh anggota Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara yang berjumlah
409 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Adapun
variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas partisipasi
anggota (dilihat dari indikasi anggota aktif, Anoraga dan Nanik 2003:112) dan ingkungan usaha (lingkungan mkro dan makro).
Sedangkan, variabel terikatnya adalah keberhasilan koperasi. Keberhasilan
koperasi dilihat dari melalui efisiensi pengelolaan usaha, efisiensi pembangunan,
dan manfaat yang diperoleh anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
angket, dokumentasi dan wawancara. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan
analisis deskripsi persentase untuk mengetahui gambaran keadaan partisipasi
anggota, lingkungan usaha, keberhasilan koperasi dan aalisis regresi berganda sederhana
untuk mengetahui apakah partisipasi anggota dan lingkungan usaha secara
signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan koperasi.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Terbentuknya KPRI Kapas dirintis
oleh para guru di Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terutama para guru dan masyarakat
di lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan Susukan. Bidang usaha KPRI kapas Kecamatan
Susukan kabupaten Banjarnegara yaitu; Pertama, usaha simpan pinjam merupakan
usaha yang paling strategis dan memberi pemasukan terbesar bagi KPRI karena
mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan konsumsi anggota baik langsung ataupun
tak langsung. Pada akhir masa bakti 2005- 2007 KPRI Kapas memberikan kredit
sebesar Rp2.008.417.094,00 dengan pendapatan Rp478.532.909,00. Kedua, pertokoan
sebagai salah satu usaha koperasi, merupakan pelayanan penyedia kebutuhan
anggota dan masyarakat sekitar. Pada akhir masa bakti 2005-2007 KPRI Kapas mampu
memutarkan modal untuk usaha pertokoan sebesar Rp504.832.877,00 dengan
keuntungan Rp47.200.145,00.
Hasil penelitian secara parsial menunjukan
bahwa ada pengaruh signifikan dari partisipasi anggota terhadap keberhasilan
koperasi dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan secara parsial terbukti
dari hasil uji yang memiliki harga
signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0,05 maupun secara bersamasama yang
dibuktikan dari uji F yang memperoleh harga signifikansi kurang dari taraf
nyata 0,05. Hal tersebut berarti bahwa semakin baik partisipasi anggota dan
lingkungan usaha maka akan meningkatkan keberhasilan KPRI Kapas.
Partisiapasi anggota merupakan
kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaanya
secara bertanggung jawab. Koperasi sebagai business entity dan social entity dibentuk
oleh anggota-anggota untuk meraih manfaat tertentu melalui partisipasi.
Partisipasi adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai
dengan kemampuan, setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri
sendiri Hasil analisis regresi menunjukan bahwa partisipasi anggota (X1)
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan KPRI Kapas.
Hal ini ditunjukan dari hasil analisis
regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel partisipasi anggota diperoleh
harga signifikansi 0,006. Karena harga signifikansi kurang dari taraf nyata
0,05 menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh signifikan, hal ini berarti bahwa
variable partisipasi anggota (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan KPRI Kapas (Y) sebesar
0,287.
Selain itu hasil analisis
deskripsi persentase menunjukan bahwa partisipasi anggota KPRI Kapas sudah
baik, hal ini dapat dibuktikan dari besarnya bobot persentase sebesar 69,00%. Hal
berarti anggota sudah memiliki kesadaran yang tinggi dalam berpartisipasi bagi
keberhasilan koperasi, seperti partisipasi anggota dalam melunasi simpanan
pokok dan wajib, memanfaatkan unit usaha di koperasi, keaktifan anggota dalam
mengikuti rapat dan pertemuan, pengawasan jalanya koperasi oleh anggota juga baik.
Namun demikian tidak semua bentuk partisipasi anggota sudah baik, partisipasi anggota
dalam membantu permodalan koperasi selain dari simpanan pokok dan wajib masih
dalam kondisi kurang baik dengan besarnya bobot persentase hanya sebesar
45,08%. Padahal dengan adanya partisipasi anggota yang baik akan meningkatkan
keberhasilan koperasi.
Ditinjau dari distribusi jawaban
responden untuk variabel partisipasi anggota diperoleh hasil seperti disajikan
dalam Gambar 1. Selain partisipasi anggota lingkungan usaha juga dapat mendorong
maupun menghambat jalanya koperasi. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya
usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro (Suryana
2003:75).
Hasil
analisis regresi menunjukan bahwa lingkungan usaha berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan KPRI Kapas. Hal ini ditunjukan dari hasil analisis regresi
yang menunjukan bahwa untuk variabel lingkungan usaha diperoleh harga
signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05
menunjukan bahwa nilai yang diperoleh signifikan, hal ini berarti bahwa
variable lingkungan usaha (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan KPRI Kapas (Y) sebesar 0,848.
Lingkungan usaha KPRI Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara yang
terdiri dari lingkungan mikro seperti pemasok dan karyawan dan lingkungan makro
seperti lingkungan demografi ekonomi sudah baik, hal ini dapat dibuktikan dari besarnya
bobot persentase sebesar 74,07%. Hal ini berarti lingkungan usaha di KPRI Kapas
mendukung bagi keberhasilan koperasi.
Ditinjau dari dari distribusi
jawaban responden untuk variabel lingkungan usaha diperoleh hasil seperti
disajikan dalam diagram berikut ini;
Berdasarkan
hasil perhitungan analisis deskriptif persentase untuk variabel keberhasilan koperasi
diperoleh persentase rata-rata sebesar 67,44%. Ditinjau dari dari distribusi
jawaban
responden
untuk variabel keberhasilan koperasi diperoleh hasil seperti disajikan dalam
diagram berikut ini;
Berdasarkan
diagram di atas terlihat bahwa keberhasilan sebesar 43,75% berkategori baik.
Hal tersebut menunjukan bahwa keberhasilan KPRI Kapas kecamatan susukan
Kabupaten Banjarnegara sudah tercapai dengan baik. Keberhasilan usaha suatu
koperasi dapat dilihat dari kemampuan koperasi dalam melakukan efisiensi dalam
menjalankan koperasinya, antara lain efisiensi melalui peran serta koperasi dalam
pembangunan, efisiensi pada pengelolaan usaha, dan manfaat yang diperoleh
anggota. Besarnya koefisien regresi yang terstandarisasi (beta) digunakan untuk
mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat.
Diketahui nilai beta untuk variabel partisipasi anggota sebesar 0,293 dan 0,530
untuk variabel lingkungan usaha. Hal ini berarti berarti lingkungan usaha memberi
pengaruh lebih terhadap keberhasilan KPRI Kapas dari pada partisipasi anggota.
Jadi jika keberhasilan KPRI Kapas ingin ditingkatkan maka partisipasi anggota
dan lingkungan usaha yang mendukung kemajuan usaha koperasi juga harus
ditingkatkan. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel partisipasi
anggota dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan KPRI Kapas Kecamatan Susukan
Kabupaten Banjarnegara secara simultan dapat dikatakan baik. Hal ini bisa
diketahui besarnya kontribusi secara bersama-sama sebesar 58,5% dan 41,5%
dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Besarnya kontribusi partisipasi
anggota dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan KPRI Kapas Kecamata Susukan
Kabupaten Banjarnegara memberikan gambaran bahwa tidak sepenuhnya keberhasilan suatu
koperasi dipengaruhi oleh partisipasi anggota dan lingkungan usaha saja, akan
tetapi masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Akan tetapi partisipasi dan lingkungan usaha secara
bersama-sama tetap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu koperasi sehingga,
semakin baik partisipasi yang diberikan dan lingkungan usahan maka semakin dapat
meningkatkan keberhasilan suatu koperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar