Halaman

Rabu, 26 Desember 2012

Jurnal 2 Review 2 : Hasil Penelitian


METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan populasi adalah seluruh anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara yang berjumlah 409 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas partisipasi anggota (dilihat dari indikasi anggota aktif, Anoraga dan Nanik 2003:112) dan  ingkungan usaha (lingkungan mkro dan makro). Sedangkan, variabel terikatnya adalah keberhasilan koperasi. Keberhasilan koperasi dilihat dari melalui efisiensi pengelolaan usaha, efisiensi pembangunan, dan manfaat yang diperoleh anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, dokumentasi dan wawancara. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis deskripsi persentase untuk mengetahui gambaran keadaan partisipasi anggota, lingkungan usaha, keberhasilan koperasi dan aalisis regresi berganda sederhana untuk mengetahui apakah partisipasi anggota dan lingkungan usaha secara signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan koperasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Terbentuknya KPRI Kapas dirintis oleh para guru di Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terutama para guru dan masyarakat di lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan Susukan. Bidang usaha KPRI kapas Kecamatan Susukan kabupaten Banjarnegara yaitu; Pertama, usaha simpan pinjam merupakan usaha yang paling strategis dan memberi pemasukan terbesar bagi KPRI karena mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan konsumsi anggota baik langsung ataupun tak langsung. Pada akhir masa bakti 2005- 2007 KPRI Kapas memberikan kredit sebesar Rp2.008.417.094,00 dengan pendapatan Rp478.532.909,00. Kedua, pertokoan sebagai salah satu usaha koperasi, merupakan pelayanan penyedia kebutuhan anggota dan masyarakat sekitar. Pada akhir masa bakti 2005-2007 KPRI Kapas mampu memutarkan modal untuk usaha pertokoan sebesar Rp504.832.877,00 dengan keuntungan Rp47.200.145,00.
Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa ada pengaruh signifikan dari partisipasi anggota terhadap keberhasilan koperasi dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan secara parsial terbukti dari hasil uji  yang memiliki harga signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0,05 maupun secara bersamasama yang dibuktikan dari uji F yang memperoleh harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05. Hal tersebut berarti bahwa semakin baik partisipasi anggota dan lingkungan usaha maka akan meningkatkan keberhasilan KPRI Kapas.
Partisiapasi anggota merupakan kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaanya secara bertanggung jawab. Koperasi sebagai business entity dan social entity dibentuk oleh anggota-anggota untuk meraih manfaat tertentu melalui partisipasi. Partisipasi adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan, setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri Hasil analisis regresi menunjukan bahwa partisipasi anggota (X1) berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan KPRI Kapas.
Hal ini ditunjukan dari hasil analisis regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel partisipasi anggota diperoleh harga signifikansi 0,006. Karena harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05 menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh signifikan, hal ini berarti bahwa variable partisipasi anggota (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan KPRI Kapas (Y) sebesar 0,287.
Selain itu hasil analisis deskripsi persentase menunjukan bahwa partisipasi anggota KPRI Kapas sudah baik, hal ini dapat dibuktikan dari besarnya bobot persentase sebesar 69,00%. Hal berarti anggota sudah memiliki kesadaran yang tinggi dalam berpartisipasi bagi keberhasilan koperasi, seperti partisipasi anggota dalam melunasi simpanan pokok dan wajib, memanfaatkan unit usaha di koperasi, keaktifan anggota dalam mengikuti rapat dan pertemuan, pengawasan jalanya koperasi oleh anggota juga baik. Namun demikian tidak semua bentuk partisipasi anggota sudah baik, partisipasi anggota dalam membantu permodalan koperasi selain dari simpanan pokok dan wajib masih dalam kondisi kurang baik dengan besarnya bobot persentase hanya sebesar 45,08%. Padahal dengan adanya partisipasi anggota yang baik akan meningkatkan keberhasilan koperasi.
Ditinjau dari distribusi jawaban responden untuk variabel partisipasi anggota diperoleh hasil seperti disajikan dalam Gambar 1. Selain partisipasi anggota lingkungan usaha juga dapat mendorong maupun menghambat jalanya koperasi. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro (Suryana 2003:75).
Hasil analisis regresi menunjukan bahwa lingkungan usaha berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan KPRI Kapas. Hal ini ditunjukan dari hasil analisis regresi yang menunjukan bahwa untuk variabel lingkungan usaha diperoleh harga signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05 menunjukan bahwa nilai yang diperoleh signifikan, hal ini berarti bahwa variable lingkungan usaha (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan KPRI Kapas (Y) sebesar 0,848. Lingkungan usaha KPRI Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari lingkungan mikro seperti pemasok dan karyawan dan lingkungan makro seperti lingkungan demografi ekonomi sudah baik, hal ini dapat dibuktikan dari besarnya bobot persentase sebesar 74,07%. Hal ini berarti lingkungan usaha di KPRI Kapas mendukung bagi keberhasilan koperasi.
Ditinjau dari dari distribusi jawaban responden untuk variabel lingkungan usaha diperoleh hasil seperti disajikan dalam diagram berikut ini;

Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase untuk variabel keberhasilan koperasi diperoleh persentase rata-rata sebesar 67,44%. Ditinjau dari dari distribusi jawaban
responden untuk variabel keberhasilan koperasi diperoleh hasil seperti disajikan dalam diagram berikut ini;

Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa keberhasilan sebesar 43,75% berkategori baik. Hal tersebut menunjukan bahwa keberhasilan KPRI Kapas kecamatan susukan Kabupaten Banjarnegara sudah tercapai dengan baik. Keberhasilan usaha suatu koperasi dapat dilihat dari kemampuan koperasi dalam melakukan efisiensi dalam menjalankan koperasinya, antara lain efisiensi melalui peran serta koperasi dalam pembangunan, efisiensi pada pengelolaan usaha, dan manfaat yang diperoleh anggota. Besarnya koefisien regresi yang terstandarisasi (beta) digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat. Diketahui nilai beta untuk variabel partisipasi anggota sebesar 0,293 dan 0,530 untuk variabel lingkungan usaha. Hal ini berarti berarti lingkungan usaha memberi pengaruh lebih terhadap keberhasilan KPRI Kapas dari pada partisipasi anggota. Jadi jika keberhasilan KPRI Kapas ingin ditingkatkan maka partisipasi anggota dan lingkungan usaha yang mendukung kemajuan usaha koperasi juga harus ditingkatkan. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel partisipasi anggota dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan KPRI Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara secara simultan dapat dikatakan baik. Hal ini bisa diketahui besarnya kontribusi secara bersama-sama sebesar 58,5% dan 41,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Besarnya kontribusi partisipasi anggota dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan KPRI Kapas Kecamata Susukan Kabupaten Banjarnegara memberikan gambaran bahwa tidak sepenuhnya keberhasilan suatu koperasi dipengaruhi oleh partisipasi anggota dan lingkungan usaha saja, akan tetapi masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Akan tetapi partisipasi dan lingkungan usaha secara bersama-sama tetap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu koperasi sehingga, semakin baik partisipasi yang diberikan dan lingkungan usahan maka semakin dapat meningkatkan keberhasilan suatu koperasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar