Halaman

Rabu, 26 Desember 2012

Jurnal 2 Review 1 : Abstrak


PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN LINGKUNGAN USAHA TERHADAP
KEBERHASILAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KAPAS
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Khasan Setiaji
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
email: Setiajih@yahoo.co.id

ABSTRACT

There are some factors which is retard and encourage to get the success in cooperation, like business environment and build the members participation. The aim of this research is to know the influence and how much the influence of members participation and business environment towards the success of “KPRI Kapas” Banjarnegara. The participation of members and business environment become a free variable, meanwhile the success of “KPRI Kapas” become a bounded variable. Based on the result the percentage descriptive analysis, we got 69% for the members participation and 74,07% for business environment and we conclude that is was be good category, meanwhile we got 67,44% for the success of “KPRI Kapas” and we conclude good enough category. The percentage of influence members participation and business environment toward the successful of “KPRI Kapas” was 58,5%, meanwhile the rest was 41,5% influenced by the other factors. To be more success this cooperation need relationship whit the other business optimally and need education and training for the members. Keywords: members participation, business environment, success of KPRI Kapas

PENDAHULUAN

Koperasi sebagai gerakan ekonomi yang tumbuh di masyarakat merupakan organisasi swadaya yang lahir atas kehendak, kekuatan dan partisipasi masyarakat dalam menentukan tujuan, sasaran kegiatan serta pelaksanaannya. Keberadaan koperasi sebagai wadah untuk mewujudkan kesejahteraan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia,sejalan dengan nilai yang terkandung dalam pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945. Secara kuantitatif koperasi mengalami kemajuan yang pesat, seperti tampak dari jumlah koperasi, jumlah anggota, total aktiva dan volume usahanya. Sampai saat ini jumlah koperasi di Indonesia tercatat lebih dari 116.000 unit, dengan anggotanya sekitar 29 juta orang. Ini berarti tiap-tiap koperasi rata-rata beranggotakan sekitar 250 orang. Namun demikian, beberapa kalangan menilai bahwa pertumbuhan koperasi dilihat dari segi kualitas masih jauh dari yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan ekonomi yang dikuasai koperasi ternyata tidak lebih dari 5% saja. Berdasarkan laporan dari Kementrian Koperasi dan UKM, menyebutkan bahwa koperasi masih memiliki berbagai kendala, antara lain rendahnya partisipasi anggota, rendahnya efisiensi usaha, rendahnya tingkat profitabilitas, citra koperasi yang dianggap badan usaha kecil dan terbatas serta bergantung pada program pemerintah, kompetensi SDM yang relatif rendah, dan sebagainya (Adrian, 2006).
Pokok permasalahanya adalah masih banyak kegiatan yang dilakukan koperasi belum mencapai keberhasilan seperti yang dilakukan oleh badan usaha lainnya, tetapi dalam hal ini perlu dipertimbangkan juga banyaknya faktor yang dapat mendorong atau menghambat kegiatan usaha koperasi. Faktor lingkungan usaha dan membangun partisipasi anggota koperasi merupakan faktor yang utama pada masa sekarang.
Partisipasi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sekelompok orang menemukan dan mengimplementasikan gagasan atau ide-ide koperasi. Partisipasi bukan hanya bagian penting, tetapi juga vital dalam membangun koperasi. Melalui partisipasi,anggota sendiri yang mengisyaratkan dan menyatakan kepentinganya, sumber-sumber daya yang digerakkan, keputusan dapat dilaksaakan dan dievaluasi. Partisipasi dibutuhkan untuk mengurang kinerja yang buruk, mencegah penyimpangan dan membuat pemimpin koperasi bertanggung jawab. Partisipasi anggota sering dianggap baik sebagai alatpengembangan maupun sebagai tujuan akhir itu sendiri.
Lingkungan usaha merupakan salah satu factor yang sangat menentukan keberhasilan usaha di era perdangan bebas. Organisasi koperasi merupakan suatu unsur dari unsur-unsur yang lainnya yang ada dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dan saling berhubungan, saling bergantung dan saling mempengaruhi, sehingga merupakan satu kesatuan yang komplek. Dalam menghadapi perubahan dinamika ekonomi saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa tatanan sosial ekonomi kita sudah masuk dalam tatanan arus global
terutama menghadapi nuansa perekonomian yang berkiblat ke arah perdagangan bebas. Pergerakan perkoperasian kita mau tidak mau harus mempersiapkan diri untuk mampu eksis dan memberikan kontribusinya dalam perekonomian nasional tanpa meninggalkan jati dirinya. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi koperasi sebagai sistem terbuka tidak dapat terlepas dari pengaruh dan ketergantungan lingkungan, baik lingkungan luar seperti ekonomi pasar, sosial budaya, pemerintah, teknologi dan sebagainya maupun lingkungan dalam seperti kelompok koperasi, perusahaan koperasi, kepentingan anggota dan sebagainya.
Koperasi adalah organisasi swadaya yang menjalankan usaha. Oleh karena itu, pengelolaan koperasi tidak jauh berbeda dengan badan usaha lain, yaitu harus dapat dikelola secara efisien agar dapat memberikan cooperative effect pada anggotanya. Demikian halnya dengan keberhasilan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara tidak terlepas dari dukungan partisipasi anggota dan lingkungan usahanya. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi anggotanya menunjukan gejala yang bervariasi dan dengan lingkungan usaha pada saat ini yang tidak menentu. Kondisi semacam ini merupakan gambaran kondisi koperasi di Indonesia secara umum. Kenyataan ini mendorong keinginan peneliti untuk mengungkapkan lebih lanjut tentang pengaruh partisipasi anggota dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar