PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN
LINGKUNGAN USAHA TERHADAP
KEBERHASILAN KOPERASI PEGAWAI
REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KAPAS
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN
BANJARNEGARA
Khasan
Setiaji
Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang
email:
Setiajih@yahoo.co.id
ABSTRACT
There
are some factors which is retard and encourage to get the success in
cooperation, like business environment and build the members participation. The
aim of this research is to know the influence and how much the influence of
members participation and business environment towards the success of “KPRI
Kapas” Banjarnegara. The participation of members and business environment
become a free variable, meanwhile the success of “KPRI Kapas” become a bounded
variable. Based on the result the percentage descriptive analysis, we got 69%
for the members participation and 74,07% for business environment and we
conclude that is was be good category, meanwhile we got 67,44% for the success
of “KPRI Kapas” and we conclude good enough category. The percentage of
influence members participation and business environment toward the successful
of “KPRI Kapas” was 58,5%, meanwhile the rest was 41,5% influenced by the other
factors. To be more success this cooperation need relationship whit the other
business optimally and need education and training for the members. Keywords: members participation,
business environment, success of KPRI Kapas
PENDAHULUAN
Koperasi
sebagai gerakan ekonomi yang tumbuh di masyarakat merupakan organisasi swadaya
yang lahir atas kehendak, kekuatan dan partisipasi masyarakat dalam menentukan
tujuan, sasaran kegiatan serta pelaksanaannya. Keberadaan koperasi sebagai
wadah untuk mewujudkan kesejahteraan bersama bagi seluruh rakyat
Indonesia,sejalan dengan nilai yang terkandung dalam pasal 33 ayat 1
Undang-Undang Dasar 1945. Secara kuantitatif koperasi mengalami kemajuan yang
pesat, seperti tampak dari jumlah koperasi, jumlah anggota, total aktiva dan
volume usahanya. Sampai saat ini jumlah koperasi di Indonesia tercatat lebih
dari 116.000 unit, dengan anggotanya sekitar 29 juta orang. Ini berarti
tiap-tiap koperasi rata-rata beranggotakan sekitar 250 orang. Namun demikian,
beberapa kalangan menilai bahwa pertumbuhan koperasi dilihat dari segi kualitas
masih jauh dari yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan
ekonomi yang dikuasai koperasi ternyata tidak lebih dari 5% saja. Berdasarkan
laporan dari Kementrian Koperasi dan UKM, menyebutkan bahwa koperasi masih
memiliki berbagai kendala, antara lain rendahnya partisipasi anggota, rendahnya
efisiensi usaha, rendahnya tingkat
profitabilitas, citra koperasi yang dianggap badan usaha kecil dan terbatas
serta bergantung pada program pemerintah, kompetensi SDM yang relatif rendah,
dan sebagainya (Adrian, 2006).
Pokok permasalahanya adalah masih
banyak kegiatan yang dilakukan koperasi belum mencapai keberhasilan seperti
yang dilakukan oleh badan usaha lainnya, tetapi dalam hal ini perlu
dipertimbangkan juga banyaknya faktor yang dapat mendorong atau menghambat
kegiatan usaha koperasi. Faktor lingkungan usaha dan membangun partisipasi
anggota koperasi merupakan faktor yang utama pada masa sekarang.
Partisipasi
dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sekelompok orang menemukan dan
mengimplementasikan gagasan atau ide-ide koperasi. Partisipasi bukan hanya
bagian penting, tetapi juga vital dalam membangun koperasi. Melalui
partisipasi,anggota sendiri yang mengisyaratkan dan menyatakan kepentinganya,
sumber-sumber daya yang digerakkan, keputusan dapat dilaksaakan dan dievaluasi.
Partisipasi dibutuhkan untuk mengurang kinerja yang buruk, mencegah
penyimpangan dan membuat pemimpin koperasi bertanggung jawab. Partisipasi anggota sering dianggap baik sebagai
alatpengembangan maupun sebagai tujuan akhir itu sendiri.
Lingkungan
usaha merupakan salah satu factor yang sangat menentukan keberhasilan usaha di
era perdangan bebas. Organisasi koperasi merupakan suatu unsur dari unsur-unsur
yang lainnya yang ada dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya
dan saling berhubungan, saling bergantung dan saling mempengaruhi, sehingga merupakan
satu kesatuan yang komplek. Dalam menghadapi perubahan dinamika ekonomi saat
ini, tidak dapat dipungkiri bahwa tatanan sosial ekonomi kita sudah masuk dalam
tatanan arus global
terutama
menghadapi nuansa perekonomian yang berkiblat ke arah perdagangan bebas.
Pergerakan perkoperasian kita mau tidak mau harus mempersiapkan diri untuk
mampu eksis dan memberikan kontribusinya dalam perekonomian nasional tanpa meninggalkan
jati dirinya. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi koperasi
sebagai sistem terbuka tidak dapat terlepas dari pengaruh dan ketergantungan lingkungan,
baik lingkungan luar seperti ekonomi pasar, sosial budaya, pemerintah, teknologi
dan sebagainya maupun lingkungan dalam seperti kelompok koperasi, perusahaan
koperasi, kepentingan anggota dan sebagainya.
Koperasi
adalah organisasi swadaya yang menjalankan usaha. Oleh karena itu, pengelolaan koperasi
tidak jauh berbeda dengan badan usaha lain, yaitu harus dapat dikelola secara
efisien agar dapat memberikan cooperative effect pada anggotanya. Demikian halnya
dengan keberhasilan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan
Susukan Kabupaten Banjarnegara tidak terlepas dari dukungan partisipasi anggota
dan lingkungan usahanya. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi anggotanya
menunjukan gejala yang bervariasi dan dengan lingkungan usaha pada saat ini
yang tidak menentu. Kondisi semacam ini merupakan gambaran kondisi koperasi di
Indonesia secara umum. Kenyataan ini mendorong keinginan peneliti untuk mengungkapkan
lebih lanjut tentang pengaruh partisipasi anggota dan lingkungan usaha terhadap
keberhasilan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan
Kabupaten Banjarnegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar