Halaman

Senin, 18 November 2013

Timnas U-19 : Harapan Indonesia

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

MUKHLASIN

25211028
3EB10

TIMNAS  U-19 : HARAPAN SELURUH INDONESIA


Timnas U 19 membawa sejumlah pesan bagi PSSI. Sudah saatnya pembinaan pemain usia muda mendapatkan prioritas ketimbang mengejar prestasi instan lewat naturalisasi.
Bolehlah berkaca pada keberhasilan Singapura meraih juara piala AFF 2004 dengan materi pemain naturalisasi atau keberadaan Mauro Camoranesi sebagai pemain naturalisasi dalam skuad Italia yang menjuarai piala dunia 2006, tapi jangan pula melupakan bahwa keberhasilan Malaysia menjuarai piala AFF 2010 terasa “lebih manis” rasanya dan bagaimana Italia di piala dunia selanjutnya tidak sanggup lolos dari fase grup karena kekurangan amunisi penerus yang muda dan berkualitas.
Tengoklah kesabaran Spanyol memupuk prestasi dengan pembinaan usia muda yang sebagian besar datang dari akademi La Masia Barcelona. Iniesta, Xavi, Puyol, Busquest dipadukan dengan talenta lain seperti Fabregas, Torres dan Villa secara konsisten meraih juara Euro 2008 dan 2012 dengan diselingi juara piala dunia 2010.


Di saat generasi emas ini belum selesai memberi prestasi, sederet junior berkualitas seperti Thiago Alcantara, Morata, De Gea dan Javi Martinez menunggu kesempatan masuk di tim senior.
Bisa dibayangkan bagaimana kuatnya hegemoni Spanyol nanti dalam dunia sepakbola.
Dalam hal ini, mungkin hanya Jerman yang bisa menyaingi Spanyol.
Kembali ke timnas U 19, Evan Dimas dkk boleh dikatakan sebagai generasi emas sepakbola Indonesia. Mereka adalah pemutus dahaga gelar Indonesia di turnamen internasional sejak tahun 1991, waktu yang sangat lama.
Bolehlah kita berharap bahwa timnas U 19 bukanlah timnas primavera yang mampu melahirkan kualitas macam Kurniawan Julianto, Aples Tecuari dan Bimasakti namun secara team tidak mampu memberikan sumbangsih gelar.


Timnas U 19 jangan sampai mengikuti jejak timnas primavera yang menjanjikan talenta-talenta berbakat yang lalu tidak mampu berbicara banyak karena “salah asuh” dari pemegang otoritas pembinaan sepakbola di negeri ini. Kita tentu tidak ingin Evan Dimas, Maldini Pali, Ravi Murdianto dan rekan-rekannya dikenang “hanya” sebagai juara AFF U 19 yang mengalahkan Korsel untuk melaju ke Piala Asia U 19 2015.
Kita ingin agar Evan Dimas dkk dikenang sebagai timnas Indonesia “murni” pertama (bukan timnas yang membawa nama Hindia Belanda) yang mampu tampil dan menghibur di pentas piala dunia.
Harapan kesana tidaklah salah, terlebih bila melihat aksi anak-anak muda ini yang mampu memperagakan sepakbola menghibur ala Barcelona.
Harapan yang harus terus dijaga sambil menjaga anak-anak muda yang memanggul harapan jutaan rakyat Indonesia ini tetap memiliki antuasiasme dan nasionalisme nan militan seperti yang mereka tunjukkan saat menekuk Korsel.
Kalau sudah demikian, kita berharap satu saat nanti bisa melihat Evan Dimas dkk bersujud syukur di tengah lapangan pertandingan piala dunia. Semoga dan amin.





Gebrakan-gebrakan Jokowi dengan segala kebijakan dan blusukannya di DKI Jakarta membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk memilih dan mendukungnya menjadi Presiden RI 2014 nanti. Hal ini bukan tanpa sebab. Rakyat sudah bosan dengan capres lain yang ada yang hanya berambisi pribadi tanpa prestasi yang mumpuni.
Demikian juga dengan timnas U-19, yang dengan gemilang menunjukkan prestasinya dalam setiap pertandingan yang menghadiahkan kemenangan-kemenangan kepada rakyat Indonesia. Menandakan semangat kebangkitan persepakbolaan Indonesia dan meningkatkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia.
Selama ini rakyat Indonesia sudah lama dalam keterpurukan, hanya sebagai objek pendertia. Hanya diperhatikan saat - saat musim kampanye saja. Untuk dimintai suaranya oleh partai,calon pejabat dan caleg yang menebar janji-janji busuk. Setelah berhasil bukan bekerja untuk rakyat malah hanya memperkaya dirinya sendiri dan kroni-kroninya saja.
Saat ini rakyat seperti mendapatkan siraman embun ditengah-tengah gurun pasir yang tandus. Dengan munculnya Jokowi dan kemenangan demi kemenangan timnas ini menjadi harapan baru untuk kebangkitan rakyat Indonesia untuk mencapai kemakmuran dan kejayaan di segala bidang.
Kemunculan Jokowi dan timnas U-19 bukan tanpa sengaja, tapi  dengan prestasi dan kerja keras. Jokowi dengan kesederhanaan dan blusukan dan dekat dengan rakyatnya. Kerja keras Jokowi sedikit demi sedikit telah berhasil menata Jakarta. Rakyat berharap lebih besar kepada Jokowi untuk menggunakan kemampuannya bukan untuk Jakarta saja tapi untuk menata seluruh Indonesia dengan menjadi presiden tahun 2014 nanti.
Timnas U-19 juga bukan tanpa sengaja atau “ujug-ujug” muncul. Tapi dengan kerja keras dan latihan keras dibawah pelatih Indra Syafri dan kapten kesebelasan Evan Dimas dan semua anggota tim yang saling bahu membahu dan bersemangat dan kerja keras untuk bisa menang di setiap peertandingan. Rakyat berharap agar kemenanga saat ini tidak hanya sampai disini saja tapi berharap sampai ke Myanmar tahun 2014 nanti.
Jokowi dan timnas u-19 sebagai tonggak untuk kemajuan Indonesia yang sudah di depan mata. Rakyat sudah bosan jadi pecundang dan dipecundangi baik oleh negara lain atau oleh bangsa sendiri yang hanya ingin mengeruk kekayaan pribadi dan kroninya saja. Inilah saatnya Indonesia bangkit.
Ya, Jokowi dan timnas U-19 sebagai penyemangat kebangkitan bangsa Indonesia . Mari kita dukung dan doakan bersama. Dukung Jokowi untuk capres 2014 dan dukung timnas U-19 untuk menang di Myanmar 2014 nanti.

Referensi :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar