Halaman

Senin, 07 Januari 2013

Jurnal 5 Review 1 : Abstrak


PENCIPTAAN KEPERCAYAAN BERSAMA MELALUI ORGANISASI KOPERASI DAN INOVASI

Niniek F. Lantara

Abstract : if there is effort body which is full of controversy, possible that’s co-operation. This matter because of that not rarely co-operation made as mean of to get the masked facility of social mission and have to be advocated. Making co-operation peculiarly draw is fact that a lot of its organization device of vital importance in creating trustworthy relation, virtual Indonesia co-operation movement have to see the co-operation movement in world. In  some world co-operation have had the organization of world, having regulation congress, having delegation in area and may sit on the world body as observer. Its aspiration is sent widely.
Keyword : co-operation, belief, movement of world co-operation

Pendahuluan
            Dari waktu ke waktu koperasi Indonesia lebih mencerminkan sisi negative dari pada segudang potensi positif yang tidak tergali. Cita – cita pendiri agar koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional kini ibarat mimpi.
            Tidak heran bila kemudian pertumbuhan ekonomi sangat lambat. Pilar ekonomi kerakyatan yang di sandang nyaris hilang. Koperasi tidak pernah di pikirkan akan menjadi sebuah badan usaha yang besar.dalam perjalananya, paradigm terhadap koperasi adalah bagian dari BUMN dan sekaligus kepanjangan tangan bisnis usaha. Dulu bahkan ada istilah koperasi menjadi anak angkat, sedangkan swasta adalah bapak angkatnya.
            Koperasi sesungguhnya bisa menjadi sangat besar seperti Singapura, Jepang dan megara Skandinavia, AS atau Korsel. Koperasi Zennoh di jepang contohnya mampu menumbuhkan menjadi usaha multinasional dan perdaganggan komoditas internasional yang telah melebarkan sayapnya ke atas bahkan mampu bersaing dengan perusahaan semacam Cargill yang sudah mendunia.
            Karena itu tidak heran koperasi Zennoh mampu menggurita sedangkan Carrefour asal Perancis tidak mampu berkembang di Singapura karena kalah bersaing dengan ritel koperasi sebaliknya di Indonesia, Carrefour sangat berkembang di Indonesia karena tidak ada jaringan koperasi yang kuat di bidang konsumsi.



Sebagian Besar Koperasi Tidak Sehat
            Pada tahun 2008 di kota Makasar terdapat 1.281 unit koperasi. Dari jumlah tersebut hampir seluruhnya dinyatakan tidak sehat. Hanya sekitar 700 unit koperasi yang aktif. Sedangkan sisanya 581 unit dinyatakan tidak aktif lagi.
            Untuk koperasi yang tidak aktif tersebut, dinas koperasi kota makasar memberikan kesempatan tiga tahun lagi umtuk memulihkan diri. Jika dalam waktu tiga tahun berturut- turut tetap tetap tidak aktif maka akan segera dicabut izinya.
Dinas koperasi tetap melakukan pembinaan terhadap koperasi yang tidak aktif. Salah satunya melakukan sosialisasi kebijakan pemberdayaan koperasi. Dalam kegiatan tersebut, para penggiat koperasi akan di suguhi matari dari perbankan
Perlu Fokus
Seperti apa sebenarnya koperasi yang harus di kembangkan? Pramulya mengingatkan saat ini sector bisnis semakin berkembang, bahkan untuk sector yang dulu hanya di tangani koperasi. Koperasi akhirnya tidak melepaskan diri dari mekanisme pasar dan tidak jarang akhirnya tergilas oleh pasar karena tidak mampu bersaing.
            Oleh karena itu, dalam mengembangkan koperasi seharusnya focus pada bidang usaha tertentu seperti perikanan, koperasi pertanian, dan koperasi persusunan. Tidak seperti yang ada pada saat ini, dimana terjadi kecendrungan koperasi memilih bentuk sebagai koperasi serba usaha(KSU) dengan harapan bisa berusaha segala macam.
            Koperasi semacam ini akhirnya akan kehilangan focus pada kelompok kepentingan anggota. Sekedar contoh, distribusi susu sapi sapi segar dari 90% dipasarkan lewat koperasi. Koperasi susu menjadi  satu koperasi yang terbesar saat ini.
Penciptaan Kepercayaan Bersama Dalam Koperasi
            Kepercayaan berarti jaminan kepercayaan atas keprihadian, kemampuan dan kebenaran seseorang, yang di dalamnya bisa mencakup aspek kepercayaan diri dan keyakinan akan pembayaran di kemudian hari atas barang- barang yang sudah di kirimkan. Seringkali terdengar kalimat”saya mempercayai anda untuk membayar utang anda”.
            Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pihak lain akan bersikap tertentu kepada saya walaupun hal iotu bukanlah keinginanya. Oleh karena itu, kepercayaan merupakan suatu alat untuk mengatasi masalah oportunisme ganda yaitu hold up dan moral hazard.
            Kadang – kadang pebedaan objek kepercayaan ( object of trust ) bisa bermanfaat. Objek kepercayaan adalah individu orang, karena oranglah yang terlibat dalam tindakan yang bersifat oportunistik. Sebagai tambahan, kepercayaan dapat memiliki atas lembaga atau system ( pemerintahan, system hukum).

Kesimpulan
            Koperasi untuk menciptakan keunggulan komporatif dengan melakukan penekanan atas tindakan – tindakan yang bersifat oportunistik melalui kepercayaan sangatlah bergantung pada kewirausahaan koperasi. Para pengurus harus mendeteksi dan menerapkan ide – ide koperasi, terutama yang cocok untuk produksi berbiaya rendah dan kepercayaan bersama.
            Penciptaan kondisi dimana kepercayaan vertical tampak semakin sulit terjadi akan menurunkan tingkat ketergantungan anggota. Factor – factor yang menyababkan ketergantungan bersama menjadi sangat penting untuk mengevaluasi kinerja koperasi.
            Aspek dasar budaya barat, khususnya Anglo Saxon, menekankan persaingan dan hubungan berlawanan. Hal ini akan mengakibatkan harga transaksi tinggi ketika transaksi-transaksi yang ditentukan sendiri terlibat. Ini memungkinkan koperasi untuk membangun kemampuan mengatasi masalah kepercayaan tinggi, sehingga akan menciptakan keunggulan khusus. Pada budaya timur yang lebih besar orientasi pada kebersamaan, koperasi dapat menemui lebih banyak kesulitan untuk membangun keunggulan komperatifnya karena kepercayaan bersama telah lama menjadi transaksi pasar normal.

Daftar Pustaka
Harifudin, 2007. Saatnya memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan. Fajar, Sabtu 29 Desember 8007, Makasar.
Meredith,G.G. 1994. Kewirausahaan, Teori dan Praktek. Pustaka. Binaman Presindo, Jakarta.
Pramulya, R. 2008. Koperasi Bergerak Tanpa Inovasi. Bisnis Indonesia, 8 Oktober 2008, Jakarta.
Ropke, J. 2003. Ekonomi Koperasi.Teori dan Manajemen. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
*Penulis adalah Dosen Koperatis Wilayah IX Sulawesi DPK Universitas Muslim Indonesia Makassar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar