TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
MUKHLASIN
25211028
3EB10
Penutupan
Terminal Lebak Bulus memunculkan pro kontra di masyarakat. Terminal Lebak
Bulus, Jakarta Selatan akan ditutup untuk umum mulai Senin (6/1). Tapi itu
hanya untuk terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Ini dilakukan menyusul
pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Meski demikian, operasional bus AKAP
tetap akan berjalan, hanya saja dialihkan ke terminal lain di Jakarta.
Penutupan
terminal bus AKAP tersebut mendapat penolakan dari para awak bus. Mereka
menolak meski dipindahkan ke terminal lain.
Penolakan
warga terkait penutupan Terminal Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Lebak
Bulus, Jakarta Selatan, disebabkan kurangnya sosialisasi dari Dinas Perhubungan
DKI Jakarta.
"Dishub
kurang dalam sosialisasi kepada sopir, kenek, penjual tiket, warga, dan
sebagainya. Sampai hari ini pun saya belum melihat dan mendengar ada
langkah-langkah dari Dishub untuk mengencangkan sosialisasi untuk melakukan
pendekatan atau dialog," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ)
Azas Tigor Nainggolan Tigor, Rabu (8/1/2013).
Selain itu,
kata Tigor, hubungan birokrasi antara Gubernur DKI, Joko Widodo kepada Kepala
Dishub, Udar Pristono sangat lemah berkaitan dengan hal sosialisasi.
"Birokrasinya
(Pemprov) payah. Masalahnya Instruksi Gubernur kepada dishub soal penundaan
agar Dishub memberikan tugas kembali kepada Dishub untuk sosilisasi. Tapi
sampai hari ini saya melihat belum ada tuh pendekatan-pendekatan kembali,"
ujarnya.
Penolakan
tersebut langsung ditanggapi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya,
dalam setiap keputusan pasti ada yang menolak. Dan hal tersebut adalah wajar.
Jokowi
mengatakan, seharusnya masyarakat jangan terlalu khawatir. Dia menjanjikan
bahwa penutupan tersebut sifatnya hanya sementara, selama proses pembangunan
Mass Rapid Transit (MRT).
"Nanti
kalo rampung ke sana lagi. Ini kan pembangunan sementara," katanya di
Kawasan Tomang, Minggu (5/1).
Jokowi juga
berjanji akan meninjau langsung ke terminal Lebak Bulus. Dia ingin memastikan
bahwa semua berjalan aman.
Ketua
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengaku setuju bila
Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus ditutup sepenuhnya,
untuk dibangun terminal Mass Rapid Transit.
Ditemui usai
pertemuan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dengan perwakilan karyawan
Perusahaan Otobus (PO) serta pedagang terminal Lebak Bulus, Rabu (8/1/2014),
Tulus yang juga merupakan anggota DTKJ mengatakan pemerintah harus membangun
feeder yang membantu penumpang-penumpang yang tadinya mengandalkan terminal
Lebak Bulus, untuk pindah ke terminal-terminal linnya seperti Terminal Kampung
Rambutan, Terminal Pulogadung, dan Terminal Kalideres.
"Sekarang
memang sudah ada angkutan umum dari Lebak Bulus ke Pulogadung, atau ke Kampung
Rambutan. Tapi pemerintah harus menyediakan feeder yang lebih baik dengan harga
lebih terjangkau," katanya.
Soal
tuntutan karyawan Perusahaan Otobus (PO) dan pedagang yang meminta bus-bus AKAP
tetap diberi kesempatan untuk melintas dan mengangkut serta menurunkan
penumpang, Tulus mengaku tidak setuju.
"Itu
justru bisa menimbulkan kemacetan," ujarnya.
Walaupun
demikian, ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan dalam pertemuannya dengan warga
terminal mengatakan akan mengirimkan surat rekomendasi ke Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta, agar bus-bus AKAP tetap diberikan kesempatan menaikan dan
menurunkan penumpang di terminal tersebut.
Sumber :
http://id.berita.yahoo.com/tulus-abadi-setuju-terminal-akap-lebak-bulus-ditutup-113343104.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar