Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Pro Kontra Penutupan Lebak Bulus



TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

MUKHLASIN
25211028
3EB10

Penutupan Terminal Lebak Bulus memunculkan pro kontra di masyarakat. Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan akan ditutup untuk umum mulai Senin (6/1). Tapi itu hanya untuk terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Ini dilakukan menyusul pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Meski demikian, operasional bus AKAP tetap akan berjalan, hanya saja dialihkan ke terminal lain di Jakarta.

Penutupan terminal bus AKAP tersebut mendapat penolakan dari para awak bus. Mereka menolak meski dipindahkan ke terminal lain.

Penolakan warga terkait penutupan Terminal Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, disebabkan kurangnya sosialisasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

 "Dishub kurang dalam sosialisasi kepada sopir, kenek, penjual tiket, warga, dan sebagainya. Sampai hari ini pun saya belum melihat dan mendengar ada langkah-langkah dari Dishub untuk mengencangkan sosialisasi untuk melakukan pendekatan atau dialog," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan Tigor, Rabu (8/1/2013).

Selain itu, kata Tigor, hubungan birokrasi antara Gubernur DKI, Joko Widodo kepada Kepala Dishub, Udar Pristono sangat lemah berkaitan dengan hal sosialisasi.

"Birokrasinya (Pemprov) payah. Masalahnya Instruksi Gubernur kepada dishub soal penundaan agar Dishub memberikan tugas kembali kepada Dishub untuk sosilisasi. Tapi sampai hari ini saya melihat belum ada tuh pendekatan-pendekatan kembali," ujarnya.


Penolakan tersebut langsung ditanggapi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya, dalam setiap keputusan pasti ada yang menolak. Dan hal tersebut adalah wajar.

Jokowi mengatakan, seharusnya masyarakat jangan terlalu khawatir. Dia menjanjikan bahwa penutupan tersebut sifatnya hanya sementara, selama proses pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).

"Nanti kalo rampung ke sana lagi. Ini kan pembangunan sementara," katanya di Kawasan Tomang, Minggu (5/1).

Jokowi juga berjanji akan meninjau langsung ke terminal Lebak Bulus. Dia ingin memastikan bahwa semua berjalan aman.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengaku setuju bila Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus ditutup sepenuhnya, untuk dibangun terminal Mass Rapid Transit.
Ditemui usai pertemuan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dengan perwakilan karyawan Perusahaan Otobus (PO) serta pedagang terminal Lebak Bulus, Rabu (8/1/2014), Tulus yang juga merupakan anggota DTKJ mengatakan pemerintah harus membangun feeder yang membantu penumpang-penumpang yang tadinya mengandalkan terminal Lebak Bulus, untuk pindah ke terminal-terminal linnya seperti Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogadung, dan Terminal Kalideres.
"Sekarang memang sudah ada angkutan umum dari Lebak Bulus ke Pulogadung, atau ke Kampung Rambutan. Tapi pemerintah harus menyediakan feeder yang lebih baik dengan harga lebih terjangkau," katanya.
Soal tuntutan karyawan Perusahaan Otobus (PO) dan pedagang yang meminta bus-bus AKAP tetap diberi kesempatan untuk melintas dan mengangkut serta menurunkan penumpang, Tulus mengaku tidak setuju.
"Itu justru bisa menimbulkan kemacetan," ujarnya.
Walaupun demikian, ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan dalam pertemuannya dengan warga terminal mengatakan akan mengirimkan surat rekomendasi ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar bus-bus AKAP tetap diberikan kesempatan menaikan dan menurunkan penumpang di terminal tersebut.

Sumber :

http://id.berita.yahoo.com/tulus-abadi-setuju-terminal-akap-lebak-bulus-ditutup-113343104.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar